Di Lapangan Sada Kata Kota Subulussalam, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIT Hamzah Fansuri melaksanakan program kerja rutin bertajuk PRUSTASI (Perpustakaan, Seni, Tari dan Diskusi) yang mengusung ide perpustakaan jalanan. Agenda yang rencananya akan dilaksanakan pada setiap Sabtu tersebut telah dimulai sore kemarin (26/02/2022) dengan tema diskusi “Membicarakan Buku, Tulisan dan Warisan Literasi Syekh Hamzah Fansuri” yang dipandu oleh Romario, S.pd.MA.
“Agenda ini dengan seizin Allah akan dilaksanakan secara simultan. Kami Mahasiswa/i STIT Hamzah Fansuri merasa ikut bertanggungjawab dalam hal memajukan literasi di Subulussalam. Terlebih, minat baca dan tulis masih sangat rendah.” Ungkap Maszar selaku Ketua BEM. Maszar mengaku kalau tugas meningkatkan literasi di Kota Subulussalam bukanlah hal mudah, perlu dukungan dari masyarakat dan para pelajar.
“Membaca dan menulis bukanlah perkara mudah di tengah jaman yang serba instan ini, kami sangat sadar akan hal itu. Tapi dengan gerakan PRUSTASI ini, kami mencoba menunjukkan bahwa untuk melawan kegelapan, kita harus berani menyalakan cahaya. Meskipun kami hanya lilin kecil, percayalah bahwa lilin itu takkan redup.” Seloroh Maszar yakin.
Agenda bernama “Gerakan PRUSTASI” tersebut menyediakan beragam bacaan dengan buku-buku berkualitas yang dijejer pada selembar tikar. Diselingi diskusi dan tanya-jawab, mahasiswa dan masyarakat mulai menaruh perhatian pada acara tersebut.
Romario selaku pemateri tak henti-hentinya mengingatkan peserta, “buku adalah hal yang sama pentingnya dengan bernafas. Membaca bukanlah hal yang dilakukan ketika gabut atau membuat tugas kuliah saja, membaca adalah kesadaran dan sekaligus sebagai kebutuhan setiap insan.” Pungkas Dosen STIT Hamzah Fansuri itu tanpa ampun.