TUJUH CERITA MENAKJUBKAN DIMAKAM SYEKH HAMZAH FANSURI OBOH

TUJUH CERITA MENAKJUBKAN DIMAKAM SYEKH HAMZAH FANSURI OBOH

Hari ini Kamis, 2 Maret 2023 cuaca sangat cerah, kaum pelajar berbondong-bondong berangkat kesekolah, para petani juga pergi kelahannya, para pedagang membuka barang dagangannya, begitu juga para pekerja pencari rejeki lainnya juga sibuk dengan aktivitasnya.

Saya juga demikian, harus ikut bersama rombongan keluarga untuk berziarah ke Makam Sang Sufi Syekh Hamzah Fansuri Ass- Singkili yang terletak di Kampong Oboh Kecamatan Runding Kota Subulussalam Provinsi Aceh

Sesampainya dilokasi, puluhan masyarakat terlihat berdatangan ke lokasi makam sang Sufi tersebut, mereka berdatangan dari daerah yang berbeda-beda, ada yang masih dari dalam kota, ada juga yang datang dari luar kota

Para penziarah berdatangan ada yang sekedar membacakan surah Yasin sambil membawa makanan dari luar, ada juga para penziarah hanya sekadar membacakan surah Yasin dan habis itu pulang, disesuaikanlah dengan nazar masing-masing penziarah

Selain itu, ada juga rombongan penziarah yang sengaja membawa kambing dari luar untuk dimasak dan dimakan secara bersama-sama dengan masyarakat setempat

Pada umumnya, orang yang melakukan ziarah ke makam Syekh Hamzah Fansuri diawali karena adanya niat atau Nazar yang diutarakan sebelumnya, misalnya, ada seseorang yang mengalami sakit, kemudian keluarga yang sakit itu ataupun langsung yang sakit itu membuat Nazar atau berniat ” jika nanti dia disembuhkan, dengan izin Allah, maka dia akan datang ke Makam Syekh Hamzah Fansuri di Oboh”

Ketika dia sudah sehat, yang bersangkutan akan datang berziarah sesuai dengan yang dinazarkan

Masyarakat menganggap bahwa Makam Syekh Hamzah Fansuri di Oboh mempunyai kelebihan tersendiri dan dianggap sangat keramat karena berbagai peristiwa diluar logika manusia sering terjadi, sangking keramatnya makam tersebut setiap orang yang melintas dari jalur air, maka mereka akan mengambil air dan mengusapkan kemukanya sebagai bentuk penghormatan

Masyarkat setempat atau masyatakat Kota Subulussalam biasa menyebut makam Syekh Hamzah Fansuri dengan sebutan Jekhat Oboh, sebutan itu sudah turun temurun dituturkan oleh warga, ada juga orang menyebutnya dengan Datok Oboh

Ketika kita berada di komplek pemakaman, kita akan melihat sebuah gedung atau bangunan berukuran 10×20 dengan bentuk kubus segi empat, bangunan itu tertata rapi dan berlantaikan keramik

Masyarakat menganggap bahwa didalam bangunan tersebutlah Jasad Syekh Hamzah Fansuri di Makamkan bersama istri, anak dan kedua mertuanya.

Khusus Makam Syekh Hamzah Fansuri dengan istrinya, yang terdapat dalam bangunan itu dibuat dinding pembatas seperti kamar, dan didalamnya dipagari lagi dengan kain berwarna hijau tua

Diatas makamnya terlihat batu putih tersusun rapi dan dekat batu nisannya terdapat cangkang sebagai wadah air tawar, orang-orang yang berziarah akan mengambil air tersebut dijadikan sebagai obat

Dengan penuh rasa penasaran, sayapun langsung melakukan penghitungan jumlah makam yang ada didalam dan luar bangunan

Secara kesulurusahan baik didalam maupun diluar gedung, total makam yang bisa saya hitung berjumlah 108 makam, dengan rincian didalam gedung terdapat 9 makam yakni, makam Syekh Hamzah Fansuri, Makam Istrinya, Makam Anaknya, Makam Kedua Mertuanya dan Makam Sahabat dekatnya

Sedangkan diluar gedung terdapat 99 makam yang berada disebelah kanan, kiri dan depan bangunan serta termasuk makam sang pengawal Syekh Hamzah Fansuri yang makamnya juga dibuat dalam bangunan sederhana berukuran sekitar 2×3 M

Ketika saya tanya Sang Juru Kunci Makam Syekh Hamzah Fansuri, Abdullah, dia mengatakan makam yang terdapat diluar bangunan merupakan makam dari masyarakat umum, saya pun saat itu langsung meminta izin untuk menghitung jumlah makam tersebut, kemungkinan besar jumlah yang saya hitung tersebut tidaklah tepat ataupun salah dikarenakan pemakaman tersebut sudah lama dan saya hanya menghitungnya berdasarkan batu nisan yang terlihat saja, bisa saja jumlahnya diatas 108 atau dibawah dari jumlah itu.

Dilokasi komplek pemakaman, terlihat sebuah bangunan berdiri megah dengan ukuran sekitar 10 X 20 Meter, gedung tersebut langsung berhadapan dengan bangunan Syekh Hamzah Fansuri, bangunan ini ternyata dijadikan sebagai aula atau tempat makan bagi masyarakat yang menunaikan nazarnya menyembelih kambing atau sejenisnya

Kemudian, disamping bangunan ini ada juga dibangunan fasilitas kamar mandi (toilet)dan tempat berwuduk atau sekadar mencuci tangan dan muka

Didekat kamar mandi ini juga ada bangunan berukuran sekitar 3×3 M yang biasa dibuat tempat ibuk-ibuk menyusukan bayinya atau mengayunkan anak.

Kemudian, didepan bangunan pondok, terdapat juga sebuah pohon yang dibawahnya dibangun kursi tempat duduk bagi masyarakat yang berziarah dan disamping sebelah kiri bangunan Makam Syekh Hamzah Fansuri, terlihat sebuah bangunan Mushalla tempat masyarakat yang mau melaksanakan ibadah shalat dan didekat mushalla ini terdapat sebuah pohon yang dibawahnya ada dibuat kursi

Selanjutnya, didekat pintu bangunan Makam Syekh Hamzah Fansuri, juga dibangunan fasilitas tempat duduk serta ada juga dibangunan seperti prasasti yang berisi beberapa kutipan dari Syair Perahu yang diciftakan sendiri oleh Syekh Hamzah Fansuri

Diluar pagar tepatnya kearah bibir pantai sungai soraya, dibangun juga tempat masak memasak ataupun dapur umum serta dibangun sebuah bangunan yang mencolok kedasar sungai, tempat tersebut sangat indah, orang-orang yang duduk disana pasti menikmati pemandangan indahnya Lae Soraya

Selain itu, Pemerintah juga sudah membangunan fasilitas tempat parkir kendaraan baik roda dua maupun roda empat

CERITA DAN PERISTIWA SEKITAR MAKAM

Saya tidak membiarkan pertemuan saya dengan Sang Juru Kunci Makam berlalu begitu saja, sayapun menyempatkan bertanya tentang berbagai kisah dan peristiwa yang pernah terjadi disekitar komplek pemakaman, sekali- kali Tua Abdullah mengatakan, kalau ceritanya itu ada sebagian ikut disaksikannya sendiri ataupun cerita yang sudah melegenda dari dahulunya

1. Kayu Beloboh
Asal mula asal nama Kampong Oboh dimulai dari adanya nama sebuah pohon Beleboh. Kata Abdullah, Pohon Beleboh tersebut dibawa oleh Syekh Hamzah Fansuri dari Fansur atau tempat dimana dia dilahirkan, Pohon Beleboh tersebut ditanam oleh Syekh Hamzah Fansuri dibagian hulu dan hilir kampong Oboh

Karena kebiasaan masyarakat Okhang Singkel yang suka mempersingkat kata, maka kalimat Beloboh tadi berubah menjadi Oboh

Abdullah pun, tidak bisa memastikan jenis dan bentuk kayu Beloboh itu sendiri, diapun katanya mengetahui cerita tersebut dari orang tuanya

2. Danau Pindah
Masih menurut cerita Abdullah, sebelum Syekh Hamzah Fansuri datang kekampong Oboh tersebut, ternyata dikampong Oboh tersebut ada sebuah danau yang cukup luas, namun karena Syekh Hamzah Fansuri ingin menetap diKampong Oboh tersebut, Diapun berdoa kepada Allah agar danau tersebut dipindahkan keseberang sungai

Alhasil, berkat kemuliaanya dan atas izin Allah, danau tersebutpun langsung pindah keseberang Sungai Soraya. Sekitar 30 tahun yang lalu kata Abdullah, danau tersebut masih ada diseberang, namun karena adanya perluasan perkebunan sawit, danau itupun sekarang sudah tidak ada lagi karena sudah mengering dan menjadi daratan

3. Rusa Tidak Bisa Bergerak
Dahulu kala kata Abdullah, di sekitar makam Syekh Hamzah Fansuri, tepatnya didekat makam Sang Pengawalnya, ada seekor rusa tidak bisa bergerak diatas makam, saat itu kata Abdullah, makam sang Pengawal belum dipagari dengan kayu, ketika Rusa berjalan diatas makam, rusa itupun langsung lengket alias tidak bisa bergerak.

Melihat ada rusa yang lengket, masyarakatpun kata Abdullah langsung mendatanginya sambil membacakan Shalawat dan surah-surah Al-Quran sehingga rusa tersebut bisa lepas dan langsung disembelih dan dilakukan makan dan doa bersama disana

4. Manusia Lengket
Masih dikisahkan oleh Abdullah Sang Juru Kunci Makam Syekh Hamzah Fansuri, pernah katanya ada seseorang yang singgah dari perahu di tepi Komplek Pemakaman, orang yang singgah tersebut melihat pohon pinang yang buahnya sangat merah dan masak, tanpa berpikir panjang, orang tersebut langsung memanjat pohon pinang tersebut.

Ketika separuh pohon pinang dipanjat, orang tersebutpun tidak bisa bergerak, naik keatas tidak bisa dan begitu juga sebaliknya turun kebawah juga tidak bisa

Peristiwa ajaib tersebutpun dilihat masyarakat setempat dan langsung mendatangi kelokasi tersebut

Masyarakat yang disanapun meminta kepada lelaki yang lengket dipohon pinang tersebut untuk menuturkan kata -kata permisi karena berniat mengambil buah pinang, karena dibawah pohon pinang tersebut terdapat makam Sang Pengawal Syekh Hamzah Fansuri

Setelah meminta permisi dan memohon maaf serta membaca Shalawat dan ayat-ayat Al-Quran yang dituntun warga, akhirnya Lelaki tersebut bisa turun kebawah

5. Batu Nisan Segi Tiga
Terlihat secara kasat mata, batu nisan Sang Pengawal Syekh Hamzah Fansuri berbentuk segi tiga,
Masyarakat sekitar menganggap bahwa bentuk batu nisan segitiga tersebut terbentuk karena pecah atau kena gesekan sesuatu, maka masyarakatpun berencana menukar batu nisan tersebut dengan batu yang baru

Namun ajaibnya, kata Abdullah, Batu nisan yang baru itu, ketika ditancapkan diatas makam, batu nisan itu langsung pecah dengan sendirinya mengikuti bentuk awalnya segitiga, karena masyarakat merasa ada sesuatu yang terjadi diluar akal mereka, akhirnya, masyarakat itupun kembali menancapkan atau memasang batu nisan yang lama

6. Kambing Hilang
Saat itu, Kata Abdullah, ada masyarakat dari Kampong Lentong mau menunaikan nazarnya ke Oboh ( ke Makam Syekh Hamzah Fansuri) , namun sang punya hajat tidak mendapatkan kambing untuk disembelih di Oboh, namun karena sudah menjadi nazar, dia pun melanjutkan perjalanannya dengan harapan bahwa nanti Kambing akan dibelinya di Kampong Longkib

Sampailah dilongkib, orang itupun mendatangi masyarakat yang punya kambing, namun kambing tersebut tidak bisa dijualkan kepada orang Lentong itu, karena KAMBING YANG MAU DIBELI ITU, sudah dinazarkan untuk disembelih juga di Oboh, orang Lentong itu pun terus memaksa agar kambing tersebut bisa dibelinya dan besoknya akan digantinya lagi dengan kambing yang lain

Akhirnya, orang Longkib itupun memberikan kambing tersebut kepada mereka, sehingga merekapun melanjutkan peejalanannya naik bod sampai ke Kampong Oboh.

Sesampainya di Oboh, seperti biasanya , masyarakat yang berziarah akan mengikatkan Kambingnya disebuah pohon sambil menunggu imam datang untuk menyembelihnya

Ketika Imam datang mau menyembelih kambing tersebut, Keajaiban langsung terjadi, kambing yang terikat dengan bagus tadi sudah menghilang tanpa ada yang melihatnya, sehingga orang Lentong tersebut terpaksa membeli Kambing yang lain di Oboh

Ketika kambing yang baru sudah disembelih, secara tiba-tiba Kambing yang hilang tadi terlihat berjalan didekat mereka dan merekapun menangkapnya lagi

Sang Imam pun bertanya kepada mereka tentang asal usul kambing tersebut, akhirnya orang Lentong tadipun menceritakannya kepasa Imam itu

Imam itu pun menyarankan agar kambing tersebut dibawa kembali dan diserahkan kepada pemiliknya di Longkib karena sang pemiliknya sudah menazarkannya terlebih dahulu, maka kambing ini tadi menghilang karena tidak mau disembelih kepada orang lain selain yang sudah menazarkannya

7. Banjir 2000
Pada tahun 2000 terjadi bencana banjir yang begitu besar kata Abdullah, termasuk kampung halamannya Oboh terkena imbasnya.

orang-orang sudah pada mengungsi kelokasi yang lebih tinggi, diapun bersama masyarakat lainnya merasa khawatir terjadi sesuatua di makam, diapun langsung datang ke komplek pemakaman Syekh Hamzah Fansuri

Dia pun melihat dan menyaksikan bahwa air sudah menggenangi disekitar makam, diapun memberesken barang -barang agar jangan hanyut terbawa air

Sekilas kata Abdullah, perkiraanya air juga sudah merendam Makam Syekh Hamzah Fansuri, namun dia tidak membuka pintu Makam tersebut karena didalam makam tidak ada barang-barang yang perlu dipindahkan dan akhirnya diapun pulang

Besoknya kata Abdullah, airpun sudah surut, dia yang sudah secara turun temurun mengurusi Makam Syekh hamzah Fansuri tersebut langsung mendatangi makam tersebut dengan maksud ingin membersihkan makam dari lumpur dan genangan air yang sudah surut

Namun, kata Abdullah, Maha Kuasa Allah, sesuatu diluar akalnya pun terjadi, awalnya dia ingin membersihkan dalam makam dari tanah dan lumpur, ketika pintu makam dibuka, terlihat lantai dan makam tersebut sangat bersih seolah-olah air tidak masuk menggenangi Makam Syekh Hamzah Fansuri…

Suatu keajaiban diperlihatkan oleh Allah kepada hambanya, sangat mudah bagi Allah untuk memuliakan dan menghinakan seseorang, Allah maha kaya dan maha sampurna, cukup dengan ucapan Kun Fayakun, Maka Jadi, Jadilah…..

Sebenarnya masih banyak kisah-kisah atau cerita disana, ini hanya sebagian kecil saja, atau banyak keajaiban yang dirasakan masyarakat penziarah ke Makam Syekh Hamzah Fansuri di Oboh

Dapat Anugrah dari Presiden SBY

Kebesaran dan keagungan Syekh Hamzah Fansuri tidak diragukan lagi, apalagi dibidang Syair dan Tasawuf, sehingga Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudoyono secara langsung pada Tanggal 13 Agustus 2013 memberikan Anugrah Bintang Budaya Parama Dharma kepada Syekh Hamzah Fansuri yang diterima oleh Walikota Subulussalam bersama Sang Juru Kunci Makam Syekh Hamzah Fansuri

Penganugrahan tersebut berlangsung di Istana Negara dalam acara Penganugrahan Bintang Maha Putra dan Tanda Jasa

Syair -syair Hamzah Fansuri sangatlah terkenal bahkan beliau dinobatkan sebagai sastarawan bahasa melayu, sumbangan pemikiran dan tulisa-tulisannya menjadi bahan kajian diberbagai perguruan tinggi

Wisata Religi yang terdapat di Kampong Oboh Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam ini sepertinya membutuhkan sentuhan lembut dari pemerintah, para petugas dan penjaga makam disana perlu diperhatikan kesejahteraannya, apalagi dengan padatnya masyarakat yang berziarah kesana membuat sang juru kunci tidak bisa lagi beraktivitas diluar untuk mencari nafkah

Selain itu, akses transportasi perlu dilakukan perbaikan, kalau seandainya memungkinkan, buat dua sarana transpoortasi dari jalur air dan darat hal ini mempermudah masyarakat untuk memilih jalur transportasi

Disamping itu, diperlukan pelatihan kepada pengurus Makam Syekh Hamzah Fansuri agar bisa lebih menguasai silsilah dan sejarah makam tersebut agar ketika ada penziarah dari dalam dan luar kota bertanya, mereka mampu menjelaskan dengan baik sekaligus memberikan tulisan-tulisan tentang Syekh Hamzah Fansuri

Selain itu, masyarakat setempat khususnya masyarakat Oboh harus mendapat nilai ekonomi secara langsung, padahal banyak potensi ekonomi yang bisa dikembangkan disana, contoh kecil saja, didekat Konplek Pemakaman, berpeluang besar dibuka Pasar ternak Kambing, hal ini mempermudah para penziarah agar merela tidak perlu membawa kambing dari luar dan sudah tersedia disana dengan harga mengikuti pasaran

Kemudian usaha menjual pernak pernik bagi pengunjung, kantin makanan, gantungan kunci, stiker untuk kendaraan, baju kaos bertuliskan Syair Hamzah Fansuri, poto makam dan lain-lainnya

Semua itu mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi…

Semoga tulisan ini memberikan manfaat yang baik kepada penulis dan kepada para pembaca ….

02 Pebruari 2023
Penulis adalah Dosen STIT Hamzah Fansuri Subulussalam Aceh

Andong Maha,SP, M.AP