Ajang Nasional OASE (Olimpiade Agama, Sains dan Riset) tahun 2021 yang diadakan oleh Kementrian Agama yang berakhir pada 28 November menyisakan sejarah bagi STIT Hamzah Fansuri. Pasalnya, kampus kenamaan di Kota Subulussalam tersebut berhasil menyabet Juara Harapan 1 pada perlombaan Qiraatul Kutub Putra atas nama Abidin.
Kendati demikian, yang membuat ajang tersebut menyumbangkan sejarah bagi STIT Hamzah Fansuri bukanlah perihal juara atau tidaknya. Dr Musriaparto, MM selaku Ketua STIT Hamzah Fansuri mengakui ajang tersebut untuk membuktikan bahwa kampus yang selama ini dipandang sebelah mata jika dibandingkan dengan PTN/PTAIN kenamaan juga mempunyai tradisi keilmuan yang tak boleh dianggap remeh.
“Prestasi yang didapat ini tentu bukan sesuatu yang besar, biasa saja. Yang luar biasa adalah bahwa mahasiswa/i STIT Hamzah Fansuri mulai terdorong untuk tetap berkarya. Langkah ini adalah sebuah upaya untuk memecah gunung es kebekuan prestasi para santri dan mahasiswa di Kota Subulussalam. Dapat Juara Harapan 1 sudah bagus sebagai awal permulaan bahwa mahasiswa/i STIT Hamzah Fansuri tak boleh merasa inferior. Kita sama-sama belajar, hasil ditentukan oleh usaha bukan nama besar almamater.” Ujar Ketua STIT Hamzah Fansuri.
Abidin sebagai salah satu mahasiswa yang mendapatkan prestasi tersebut pun tidak serta-merta berbangga hati. Abidin mengakui bahwa langkah tersebut dapat mendorong teman-teman santri atau mahasiswa/i lainnya ikut menorehkan prestasi yang lebih besar baik di tingkat nasional sampai di tingkat internasional.
Selain menjadi mahasiswa STIT Hamzah Fansuri, Abidin juga turut menjadi tenaga pendidik di pesantren-pesantren Kota Subulussalam, salah satunya Pesantren Hamzah Fansuri di Runding. Usainya kejuaraan Nasional OASE tidak membuat Abidin berhenti menggali ilmu dan mengajarkan ilmunya kepada peserta didik dan teman-teman mahasiswa/i lainnya di STIT Hamzah Fansuri.
“Hal ini (juara Nasional) jangan dipandang sebagai hasil akhir prestasi kita. Kita masih berproses, insyallah mahasiswa/i STIT Hamzah Fansuri dan santri di Kota Subulussalam akan menorehkan prestasi lainnya yang lebih dasyat. Selama generasi muda tetap mencari ilmu dengan sungguh-sungguh, masa depan bangkitnya keilmuan Islam di Kota Subulussalam akan tetap hidup dan tak pernah akan redup!” Pungkas Abidin sambil menyeruput kopinya yang masih hangat.